Media SMK– Meski telah tiga kali mengikuti turnamen futsal, tim futsal SMK-IT As-Syifa belum juga meraih kemenangan mutlak. Namun, alih-alih menyerah, kekalahan justru menjadi bahan bakar semangat mereka untuk terus bertumbuh, belajar, dan memperbaiki diri.
Pada tahun ini, mereka kembali berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Pelajar (POP) 2025 yang diselenggarakan di Kabupaten Subang. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP., pada tanggal 19 Mei 2025. Berbekal semangat dan inisiatif sendiri, para siswa dengan antusias mempersiapkan diri menghadapi ajang tersebut.
“Awalnya ya setelah ASFERA (As Syifa Festival Raya), Pak Ridwan selaku pelatih tim futsal kita ngasih tahu ada POP. Kami gas ikutan kan, daftar sendiri, ngumpulin uang pendaftaran, sibuk ngurusin berkas lomba. Abis itu ya udah latihan seminggu full sebelum lomba,” ujar Khalid, salah satu anggota tim, dengan gaya khas Gen Z — lugas, jujur, dan penuh semangat.
Pada hari pertama pertandingan, mereka harus menerima kekalahan dengan skor 5-1. Namun semangat mereka tidak padam. Di hari kedua, mereka bangkit dan membalikkan keadaan dengan kemenangan 5-3. Sebuah pembuktian bahwa konsistensi latihan, meski hanya dalam waktu singkat, dapat membawa hasil yang signifikan.
Belajar dari Kekalahan: Kunci Pembelajaran Nyata
Kekalahan bukanlah akhir, melainkan guru terbaik. Dari setiap gol yang masuk ke gawang, mereka belajar untuk memperkuat pertahanan. Dari setiap serangan yang gagal, mereka belajar membaca celah dan menyusun strategi baru. Latihan intensif selama satu minggu menjelang pertandingan turut membentuk kekompakan serta mental bertanding yang kuat.
POP 2025 bukan sekadar ajang mencari kemenangan di atas kertas, melainkan momen pembuktian bahwa kerja keras, inisiatif, dan kemauan untuk berkembang adalah fondasi utama dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.
Mental Baja ala Pelajar Pejuang
Mereka tidak hanya berlatih fisik, tetapi juga mengasah mental. Semangat mandiri dan kolaboratif yang ditunjukkan menunjukkan bahwa generasi ini bukan sekadar pemain di lapangan, tapi pejuang dalam kehidupan.
Harapan untuk Laga Berikutnya
“Tiga kali kalah bukan akhir cerita. Jika tidak hari ini, mungkin minggu depan. Jika bukan minggu ini, mungkin bulan depan. Pokoknya kita usahakan lagi,” tukas Alexander, ketua tim futsal SMK-IT As-Syifa.
Kegigihan mereka menjadi cerminan semangat pantang menyerah. Justru dari proses inilah, kemenangan sejati mulai dirintis. Tim futsal SMK-IT As-Syifa telah memulai perjalanan pembelajaran yang jauh lebih berharga: bertumbuh melalui kegagalan dan bangkit dengan keyakinan yang lebih besar.
“Kemenangan itu bonus, yang utama adalah proses jadi lebih baik.” (Yudi Gustiawan***)
Leave a Comment