Subang, 23 September 2025 – SMK-IT As Syifa kembali menegaskan komitmennya dalam membangun pendidikan karakter melalui pendekatan yang lebih kolaboratif. Dalam kegiatan berbagi praktik baik yang digelar di sekolah, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMK-IT As Syifa, Pak Dena, memaparkan hasil pelatihan fasilitator daerah 7 Jurus BK, khususnya Jurus ke-6: Bangun Kolaborasi.
Menurut Pak Dena, peran Bimbingan Konseling tidak bisa dipisahkan dari dukungan berbagai pihak. “Kolaborasi adalah fondasi. Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam membimbing siswa. Harus ada sinergi agar setiap masalah bisa diselesaikan secara menyeluruh,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, guru lain menegaskan pentingnya menghidupkan kembali 4 Serangkai pendidikan yang terdiri dari Wali Kelas, Wali Asrama, Guru BK, dan Guru Tahfizh. Kolaborasi guru lintas bidang ini diyakini mampu mengawal perkembangan siswa dari berbagai aspek: akademik, kedisiplinan, spiritual, hingga pembinaan karakter.
“Dengan 4 Serangkai, tidak ada satu aspek pun dari perkembangan siswa yang terlewat. Wali kelas mengarahkan akademik, wali asrama mendukung kemandirian, guru tahfizh menjaga konsistensi hafalan, dan guru BK menuntaskan persoalan personal maupun sosial. Semua saling melengkapi,” jelas salah satu guru.
Pendekatan kolaboratif ini menjadi cerminan visi SMK-IT As Syifa yang mengedepankan pendidikan holistik. Bagi sekolah ini, pembentukan karakter siswa tidak hanya lahir dari proses belajar mengajar di kelas, tetapi juga dari interaksi sehari-hari, pembinaan di asrama, hingga pendampingan spiritual.
Kolaborasi guru memudahkan pemantauan perkembangan siswa. Misalnya, wali kelas melaporkan kendala akademik kepada guru BK, lalu berdiskusi dengan wali asrama terkait kebiasaan belajar malam. Sementara guru tahfizh memberi masukan mengenai kedisiplinan hafalan yang erat kaitannya dengan pengelolaan waktu siswa.
Kegiatan berbagi praktik baik ini menjadi bukti konsistensi SMK-IT As Syifa dalam menghadirkan pendidikan karakter yang relevan dengan tantangan zaman. Melalui sinergi antarpendidik, sekolah berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga matang secara emosional, disiplin, dan berakhlak mulia.
“Harapan kami, semangat kolaborasi ini terus hidup, bukan hanya dalam forum pelatihan, tetapi juga dalam keseharian interaksi dengan siswa. Karena pendidikan sejati lahir dari kebersamaan,” tutup Pak Dena.
Leave a Comment