
Subang — Rasa haru dan bangga menyelimuti seluruh keluarga besar SMK-IT As Syifa Boarding School. Senin lalu, kabar gembira datang dari ajang Pentas PAI Kabupaten Subang 2025, ketika nama Muhammad Farel Al Ghifary,resmi pecah telur sebagai siswa berprestasi dikelas X jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), setelah diumumkan sebagai Juara 1 Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kemenangan ini bukan hanya kemenangan pribadi bagi Farel, tapi juga menjadi piala pertama yang berhasil dibawa pulang oleh SMK-IT As Syifa Boarding School sejak berdiri dua tahun silam. Momen ini terasa istimewa — setelah penantian panjang dan berbagai usaha pembinaan, akhirnya sekolah di kawasan asri ini “pecah telur” dan resmi menorehkan sejarah baru dalam perjalanan pendidikannya.
Farel bukan sosok yang asing dengan dunia kompetisi. Namun, persiapannya kali ini jauh dari kata ideal. Hanya dua hari menjelang lomba, ia memantapkan diri untuk ikut berjuang membawa nama sekolahnya di ajang besar tingkat kabupaten itu.
Meski singkat, semangat dan tekadnya tidak kalah dari peserta lain yang sudah berlatih berminggu-minggu.
“Saya ingin mencoba, bukan hanya untuk menang, tapi untuk menantang diri sendiri. Saya sadar, prestasi itu penting, apalagi kalau bisa jadi pengalaman dan nilai tambah di masa depan,” ujar Farel dengan senyum tipis saat ditemui di asrama usai menerima kabar kemenangannya.
Bersama guru pembimbing dan penanggung jawab lomba akademik, Farel memanfaatkan waktu sempit itu dengan efisien. Ia mempelajari materi-materi esensial, memperkuat hafalan, dan mengasah kemampuan berpikir cepat yang menjadi kunci dalam olimpiade PAI.
Hasilnya? Farel tampil luar biasa di hari lomba. Dari ratusan peserta yang datang dari berbagai SMK dan SMA se-Kabupaten Subang, Farel berhasil menempati peringkat pertama — sebuah capaian yang menjadi bukti bahwa waktu yang singkat bukan alasan untuk menyerah.
Pentas PAI atau Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam merupakan agenda tahunan Dinas Pendidikan yang mempertemukan siswa-siswi terbaik dari seluruh sekolah di wilayah Kabupaten Subang. Ajang ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi wadah untuk menumbuhkan cinta terhadap nilai-nilai keislaman, kecerdasan spiritual, dan semangat kompetitif yang sehat. Bagi SMK-IT As Syifa Boarding School, partisipasi dalam Pentas PAI ini menjadi bagian dari komitmen sekolah dalam menanamkan nilai “unggul dalam akhlak, prestasi, dan keterampilan.” Farel menjadi representasi dari semangat itu — siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki daya juang tinggi dan kesadaran spiritual yang kuat.
Jejak Prestasi Sejak Bangku SMP
Bagi Farel, kemenangan kali ini terasa seperti “kembali ke rumah”. Sebelumnya, ketika masih di bangku SMP, ia sudah dua kali mengikuti ajang serupa. Bahkan, pada Pentas PAI sebelumnya, Farel hanya membutuhkan waktu persiapan kurang dari satu minggu dan berhasil meraih juara tiga tingkat kabupaten.
Artinya, Farel bukan sekadar pendatang baru di dunia kompetisi, melainkan sosok yang terus belajar dari setiap pengalaman.
“Setiap lomba itu pelajaran baru,” katanya. “Dulu saya pernah kalah, pernah juga menang. Tapi yang paling berharga adalah pengalaman dan rasa percaya diri setelahnya.”
Selain olimpiade PAI, Waktu masih duduk di bangku SMP Farel juga aktif mengikuti berbagai lomba akademik lainnya seperti Olimpiade Fisika, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), dan Cerdas Cermat PAI. Semua itu menjadi bekal yang membentuk karakternya sebagai pelajar yang haus akan tantangan dan pembelajaran baru.
Prestasi ini tidak lepas dari dukungan penuh pihak sekolah. Guru pembimbing yang mendampingi Farel sejak awal menuturkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antara semangat siswa dan sistem pembinaan yang dibangun di SMK-IT As Syifa Boarding School.
Sekolah yang baru berusia dua tahun ini memang menaruh perhatian besar terhadap pengembangan potensi akademik dan non-akademik siswa.
Melalui program pembinaan kompetisi, guru-guru berperan aktif dalam menyiapkan peserta lomba dengan pembimbingan yang terstruktur namun tetap fleksibel agar siswa tidak merasa terbebani.
“Kami selalu mendorong siswa untuk berani mencoba. Karena di setiap usaha ada pembelajaran, dan dari pembelajaran itu akan lahir prestasi,” ujar salah satu guru pembimbing bidang akademik.
 
Meski terhitung baru, SMK-IT mampu menunjukkan diri sebagai lembaga pendidikan yang progresif.
Sekolah ini berdiri dengan visi untuk mencetak generasi Islami yang unggul dalam karakter, kompetensi digital, dan kreativitas. Dengan dua jurusan unggulan — Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Desain Komunikasi Visual (DKV) — SMK-IT As Syifa memadukan ilmu teknologi dengan nilai keislaman.
Kemenangan Farel menjadi bukti nyata bahwa kualitas pendidikan di SMK-IT As Syifa mampu bersaing di tingkat kabupaten, bahkan berpotensi ke tingkat provinsi dan nasional.
Kepala sekolah SMK-IT As Syifa Boarding School, dalam keterangannya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-tingginya terhadap pencapaian ini.
“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa membawa pulang piala pertama untuk sekolah. Ini bukan sekadar kemenangan Farel, tapi kemenangan seluruh keluarga besar SMK-IT As Syifa. Semoga ini menjadi awal dari banyak prestasi lainnya.”
Tak berhenti di sini, Farel kini tengah bersiap menghadapi Pentas PAI tingkat Provinsi Jawa Barat.
Dengan semangat dan pengalaman yang sudah ia miliki, Farel optimistis dapat memberikan hasil terbaik dan membawa nama SMK-IT As Syifa ke level yang lebih tinggi.
Guru pembimbing menyebutkan bahwa tim sekolah sudah mulai menyiapkan strategi dan jadwal latihan khusus menjelang kompetisi provinsi. Fokusnya adalah memperdalam materi, memperkuat mental, dan mengasah kemampuan berpikir cepat di bawah tekanan waktu.
“Kami ingin Farel menikmati prosesnya. Target kami bukan hanya juara, tapi juga membentuk mental juang yang kokoh,” ujar pembimbing.
Bagi teman-temannya di SMK-IT As Syifa, sosok Farel kini menjadi inspirasi baru.
Ia membuktikan bahwa prestasi besar bisa datang dari niat tulus dan kerja keras, bahkan dengan waktu persiapan yang singkat. Pesan sederhana yang ia sampaikan pun kini menjadi semangat baru di kalangan siswa.
“Tetap semangat, jangan sungkan untuk mengikuti lomba. Menang itu bonus. Yang paling penting adalah proses dan pengalaman saat berjuang,” ujar Farel menutup wawancara dengan senyum malu-malu.
Kemenangan Farel adalah bab pertama dari kisah panjang perjalanan SMK-IT As Syifa Boarding School dalam menorehkan prestasi.
Piala pertama yang kini menghiasi lemari penghargaan sekolah bukan sekadar simbol kemenangan, tetapi juga lambang kerja keras, doa, dan kolaborasi seluruh elemen sekolah.
Setelah dua tahun berdiri, akhirnya sekolah ini “pecah telur” — menandai lahirnya generasi pelajar berprestasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan berakhlak mulia.
Langkah kecil ini diyakini akan menjadi awal dari banyak kemenangan besar lainnya.
Leave a Comment